FORKAMMI, Bekasi, 15 Juni 2025 — Pagi yang hangat di Cikarang berubah menjadi lautan solidaritas. Ribuan warga dari berbagai penjuru Kabupaten Bekasi berkumpul di depan Stadion Wibawa Mukti. Di antara lautan bendera Palestina dan spanduk berisi pesan kemanusiaan, terdengar satu suara: Bekasi Bela Palestina.
Di tengah kerumunan itu, berdiri seorang pria dengan suara lantang dan penuh keyakinan. HM Taufik Hidayat, S.Sos., MM, Ketua Umum FORKAMMI Kabupaten Bekasi, menyuarakan pesan yang menggema tak hanya di stadion itu, tapi juga di hati mereka yang hadir.
“Biarkan masyarakat dunia melihat kita di Cikarang Bekasi, Indonesia. Kita mengirim pesan perdamaian kepada dunia. Jangan pernah biarkan kekerasan terus terjadi. Kita harus bersatu dan menghentikan zionis Israel dari melanjutkan kekerasan di tanah Palestina.”
Pesan tersebut tak hanya disampaikan dalam bahasa Indonesia, tetapi juga dalam bahasa Inggris, seolah ingin menjangkau dunia yang lebih luas—bahwa dari sudut kecil di Indonesia, ada kepedulian besar untuk Palestina.
Aksi damai ini bukan sekadar barisan massa. Ia adalah cermin empati dan kepedulian. Dari anak-anak hingga orang tua, dari pemuda hingga ibu-ibu majelis taklim, semuanya menyatu dalam semangat yang sama. Wajah-wajah penuh harap, tangan-tangan yang menengadah dalam doa, dan langkah-langkah yang berpadu dalam irama kemanusiaan.
“Ini bukan soal agama semata, ini soal keadilan,” ucap seorang peserta aksi sambil mengangkat poster bertuliskan Free Palestine. “Kami tidak ingin menjadi penonton dari tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung.”
Di bawah langit Bekasi yang cerah, doa-doa melangit. Aksi pun ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap dan harapan bahwa suara dari Bekasi akan menambah gema perlawanan damai di belahan dunia lainnya.
Bekasi telah bicara. Dengan damai, dengan cinta, dan dengan harapan: kemerdekaan untuk Palestina.
